sumowarna.id – Setelah Indonesia menelan kekalahan telak 0-4 dari Jepang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), memberikan evaluasi atas performa timnya, dengan sorotan khusus pada Ragnar. Menurut STY, meskipun Ragnar memiliki potensi yang besar, penampilannya dalam pertandingan ini belum memenuhi harapan, terutama dalam aspek komunikasi dan penguasaan bola di lini pertahanan.
“Ragnar adalah pemain yang kami harapkan bisa lebih berkembang, namun dia menunjukkan beberapa kesalahan dalam pertandingan ini. Tentu saja, kami akan terus memberikan arahan kepadanya agar lebih baik di masa depan,” ujar STY. Ragnar, yang diturunkan sebagai bagian dari lini belakang, beberapa kali tampak kesulitan menghadapi serangan cepat Jepang, yang berujung pada terciptanya beberapa gol untuk tim tamu.
Meski performa Ragnar menjadi sorotan utama, STY juga menekankan bahwa kekalahan ini bukan hanya tanggung jawab satu pemain saja. “Kekalahan ini adalah tanggung jawab tim secara keseluruhan. Namun, setiap pemain, termasuk Ragnar, harus terus belajar dan memperbaiki kesalahan mereka,” tambah STY. Pelatih asal Korea Selatan ini tetap optimistis bahwa Ragnar dapat mengatasi tantangan tersebut, dengan waktu dan latihan yang tepat.
Setelah pertandingan, Ragnar sendiri mengungkapkan keinginannya untuk memperbaiki performanya. “Saya tahu saya bisa tampil lebih baik. Ini adalah pengalaman berharga bagi saya, dan saya akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik di pertandingan berikutnya,” ungkap Ragnar.
STY juga menegaskan bahwa meski hasil ini mengecewakan, timnas Indonesia harus segera bangkit dan fokus pada laga-laga selanjutnya. “Kekalahan seperti ini memberi kami banyak pelajaran. Kami akan terus bekerja keras untuk memperbaiki permainan kami dan menghadapinya dengan penuh semangat di pertandingan berikutnya,” ujar STY.
Dengan evaluasi yang dilakukan pasca-kekalahan, timnas Indonesia diharapkan dapat memperbaiki kekurangan mereka dan menunjukkan permainan yang lebih solid dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang masih panjang.