sumowarna.id – Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diguncang tragedi setelah hujan deras yang terus-menerus memicu longsor di salah satu desa pegunungan. Peristiwa ini terjadi dini hari dan mengakibatkan sepuluh orang dilaporkan hilang. Material longsor berupa tanah, batu, dan pohon tumbang menimbun rumah-rumah warga, memutus akses jalan utama, dan menyulitkan proses evakuasi.
Kepala BPBD Kabupaten Karo, Yudi Pratama, menjelaskan bahwa upaya pencarian korban terus dilakukan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Basarnas, TNI, dan Polri. “Kami telah menurunkan alat berat untuk membuka akses dan mencari korban yang masih tertimbun. Namun, medan yang sulit dan hujan yang terus mengguyur menjadi kendala utama,” katanya.
Salah satu saksi mata, Heri (40), menceritakan detik-detik mengerikan saat longsor terjadi. “Saya mendengar suara gemuruh dari arah bukit. Tidak lama kemudian, tanah longsor menghantam rumah-rumah. Kami hanya bisa lari tanpa sempat membawa apa pun,” ujarnya. Beberapa tetangganya masih dinyatakan hilang dalam kejadian ini.
Bupati Karo, Johan Tarigan, telah menetapkan status tanggap darurat untuk mempercepat penanganan bencana. “Kami memprioritaskan penyelamatan korban dan menyediakan bantuan bagi warga terdampak. Pemerintah juga tengah mengupayakan alat berat tambahan serta dukungan logistik,” tegas Johan.
Kerusakan akibat longsor ini tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan infrastruktur dan lahan pertanian. Banyak petani kehilangan ladang mereka yang menjadi sumber penghidupan utama. Selain itu, warga yang rumahnya hancur terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat yang fasilitasnya masih terbatas.
Para ahli menilai, kejadian ini merupakan peringatan serius tentang pentingnya mitigasi bencana. “Daerah seperti Karo sangat rawan longsor. Pengelolaan lahan yang lebih baik, reboisasi, dan kesadaran masyarakat akan tanda-tanda bencana perlu ditingkatkan,” ujar salah satu pakar lingkungan.
Proses evakuasi yang masih berlangsung memerlukan dukungan penuh, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan perlengkapan tempat tinggal sementara menjadi kebutuhan mendesak bagi para pengungsi. Sementara itu, tim penyelamat terus berjuang mencari korban di bawah material longsor yang tebal.
Bencana ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat setempat. Namun, mereka berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan cepat dan para korban mendapatkan keadilan serta bantuan yang layak.