sumowarna.id – Konflik yang berkepanjangan di Suriah telah membawa dampak besar, baik secara regional maupun global. Meskipun perang saudara ini kerap dianggap sebagai ajang perebutan kekuasaan antar faksi internal, banyak pihak eksternal yang turut bermain, bahkan memetik keuntungan. Di antara aktor-aktor tersebut, Israel dan Turki kerap disebut sebagai pemenang utama dalam dinamika konflik ini. Artikel ini akan membahas bagaimana kedua negara ini berhasil memainkan perannya dalam konflik Suriah dan mendapatkan keuntungan strategis.
1. Konflik Suriah: Medan Perang dengan Banyak Kepentingan
Perang saudara di Suriah telah berlangsung lebih dari satu dekade, melibatkan berbagai faksi lokal seperti kelompok oposisi, pemerintah Suriah, dan organisasi teroris seperti ISIS. Namun, di balik layar, aktor internasional seperti Rusia, Amerika Serikat, Israel, dan Turki turut berperan aktif.
Apa yang membedakan Israel dan Turki?
Kedua negara ini tidak hanya terlibat secara militer tetapi juga memanfaatkan situasi untuk memperkuat posisi geopolitik mereka. Dengan menggunakan strategi cermat, mereka berhasil mengubah konflik menjadi peluang, baik dalam aspek keamanan maupun ekonomi.
2. Israel: Keamanan Regional sebagai Prioritas
Israel telah lama memandang Suriah sebagai ancaman potensial, terutama karena hubungan dekat Suriah dengan Iran dan kelompok Hizbullah di Lebanon. Dalam konflik ini, Israel fokus pada strategi defensif dan ofensif untuk menjaga keamanannya.
Serangan Udara yang Terencana
Israel secara konsisten melakukan serangan udara ke wilayah Suriah, menargetkan fasilitas militer Iran dan Hizbullah. Dengan alasan menjaga keamanan nasional, Israel berhasil melemahkan jaringan militer Iran di Suriah tanpa terlibat langsung dalam konflik darat.
Keuntungan Strategis
Selain memperlemah musuhnya, Israel juga memanfaatkan situasi untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Arab lainnya. Normalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab melalui Kesepakatan Abraham telah memberikan Israel keuntungan diplomatik yang signifikan.
3. Turki: Ambisi Geopolitik di Perbatasan
Sementara itu, Turki memiliki agenda yang berbeda. Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Suriah, Turki fokus pada pengamanan wilayah perbatasannya sekaligus memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut.
Operasi Militer di Wilayah Perbatasan
Turki melancarkan beberapa operasi militer di Suriah utara dengan dalih melawan kelompok teroris seperti PKK dan YPG. Selain itu, Turki juga mendirikan zona aman untuk menampung pengungsi Suriah, yang pada akhirnya memperkuat kendali mereka di wilayah tersebut.
Keuntungan Ekonomi dan Politik
Dengan mengontrol sebagian wilayah Suriah utara, Turki mendapatkan akses ekonomi, termasuk jalur perdagangan dan sumber daya lokal. Selain itu, pengaruh Turki di kawasan ini juga digunakan sebagai alat tawar-menawar dalam hubungan internasional, terutama dengan Uni Eropa terkait isu pengungsi.
4. Mengapa Israel dan Turki Bisa Mendominasi?
Keberhasilan Israel dan Turki dalam memanfaatkan konflik Suriah tidak terlepas dari beberapa faktor utama:
- Kekuatan Militer: Kedua negara memiliki kemampuan militer yang jauh lebih unggul dibandingkan banyak aktor lain di kawasan tersebut.
- Diplomasi yang Cermat: Israel dan Turki mampu menjalin hubungan strategis dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia.
- Pemanfaatan Kekacauan: Dalam situasi perang, kekacauan sering kali membuka peluang bagi aktor yang mampu bertindak cepat dan strategis.
5. Dampak Jangka Panjang di Kawasan
Meskipun Israel dan Turki dianggap sebagai pemenang utama dalam konflik ini, situasi di Suriah masih jauh dari stabil. Keberadaan aktor eksternal, termasuk Israel dan Turki, justru memperpanjang konflik, meskipun mereka mendapatkan keuntungan strategis.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Keberlanjutan konflik ini akan sangat bergantung pada dinamika politik global dan regional. Namun, satu hal yang pasti: Israel dan Turki akan terus berusaha mempertahankan keunggulan mereka di kawasan ini.
Kesimpulan: Strategi di Balik Konflik
Perang saudara di Suriah bukan hanya tentang perebutan kekuasaan antar faksi lokal, tetapi juga ajang perebutan pengaruh oleh aktor internasional. Israel dan Turki, melalui strategi militer dan diplomasi yang cermat, berhasil memanfaatkan konflik ini untuk memperkuat posisi mereka di kawasan. Bagi masyarakat global, konflik ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap perang, selalu ada pihak-pihak yang diuntungkan.