sumowarna.id – Lapas Kelas IIA Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan program pembinaan yang bermanfaat tidak hanya untuk warga binaan tetapi juga untuk masyarakat sekitar. Kali ini, lapas membagikan hasil pertanian berupa sayur segar yang ditanam oleh para narapidana kepada warga di sekitarnya. Program ini menjadi langkah positif dalam pemberdayaan warga binaan serta menjalin hubungan yang lebih harmonis antara lapas dan masyarakat.
Sayur Segar yang Diperoleh dari Pembinaan Warga Binaan
Sayur segar yang dibagikan meliputi berbagai jenis tanaman seperti bayam, kangkung, sawi, dan cabai, yang ditanam oleh warga binaan dengan pengelolaan yang baik. Pembagian sayuran segar ini dimaksudkan untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar sekaligus memberi mereka kesempatan untuk menikmati hasil pertanian yang berkualitas.
Melalui kegiatan pertanian, warga binaan di Lapas Banyuwangi tidak hanya diajarkan bagaimana cara bertani dengan baik, tetapi juga diberikan keterampilan yang dapat digunakan setelah mereka bebas. Program ini juga berfungsi sebagai cara untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan dalam diri para narapidana.
Pemberdayaan Warga Binaan melalui Keterampilan Pertanian
Di balik pembagian sayur segar ini, terdapat tujuan penting dalam pemberdayaan warga binaan. Dengan berfokus pada pertanian, lapas tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola kegiatan yang produktif. Diharapkan bahwa keterampilan yang diperoleh ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat ketika mereka kembali ke masyarakat.
Selain itu, program ini juga menjadi bentuk rehabilitasi yang efektif, karena memungkinkan warga binaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan membantu mantan narapidana beradaptasi dengan kehidupan baru setelah mereka selesai menjalani hukuman.
Dukungan dari Lapas dan Respons Positif Masyarakat
Kepala Lapas Banyuwangi menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung program-program berbasis keterampilan seperti pertanian ini agar lebih banyak warga binaan yang dapat memperoleh bekal yang berguna. Program ini juga merupakan bagian dari upaya rehabilitasi sosial yang bertujuan untuk mengurangi stigma negatif terhadap narapidana yang telah selesai menjalani masa hukuman.
Respon dari masyarakat sekitar juga sangat positif. Mereka menyambut baik pembagian sayur segar ini karena tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan mereka, tetapi juga membantu mempererat hubungan antara lapas dan masyarakat. Warga melihat bahwa narapidana dapat memberi manfaat bagi lingkungan sekitar, meskipun sedang menjalani hukuman.
Kesimpulan
Program pembinaan berbasis pertanian yang dilakukan oleh Lapas Banyuwangi menunjukkan bahwa rehabilitasi sosial dapat berjalan efektif jika melibatkan keterampilan praktis yang bermanfaat bagi warga binaan dan masyarakat. Pembagian hasil pertanian kepada masyarakat tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga memberikan narapidana kesempatan untuk berkontribusi secara positif. Ke depan, diharapkan semakin banyak lapas yang melaksanakan program serupa untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga binaan dan mengurangi stigma negatif terhadap mereka.