
sumowarna.id – Penumpukan sampah di berbagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Bandung Barat semakin parah akibat adanya pembatasan operasional di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Akibatnya, sampah yang tidak terangkut terus menggunung dan mulai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar.
Penyebab Penumpukan Sampah
TPA Sarimukti yang menjadi pusat pembuangan sampah dari berbagai wilayah mengalami keterbatasan operasional akibat kapasitas yang hampir penuh. Selain itu, faktor cuaca juga turut memperparah kondisi, membuat akses menuju TPA semakin sulit bagi truk pengangkut sampah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat menyatakan bahwa pembatasan ini bertujuan untuk mencegah kondisi TPA semakin memburuk. Namun, dampaknya langsung terasa di berbagai TPS yang kini mengalami overload karena sampah yang terus menumpuk tanpa pengangkutan yang optimal.
Beberapa TPS di wilayah Bandung Barat sudah hampir tidak bisa menampung sampah tambahan, membuat kondisi di sekitarnya semakin tidak terkendali. Sampah yang berserakan menyebabkan bau tak sedap dan berpotensi mengundang berbagai jenis hama, termasuk lalat dan tikus.
Dampak Terhadap Warga
Penumpukan sampah yang semakin tinggi di TPS-TPS menimbulkan keresahan bagi warga. Bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah yang membusuk mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko kesehatan, terutama penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus dari sampah yang tidak terkelola dengan baik.
“Sampah sudah menggunung di TPS dekat rumah, baunya sangat menyengat. Kami khawatir ini bisa menyebabkan penyakit, terutama bagi anak-anak dan lansia,” ujar seorang warga yang terdampak.
Selain dampak kesehatan, lingkungan sekitar juga terancam oleh limbah cair yang berasal dari tumpukan sampah. Jika dibiarkan terlalu lama, limbah ini bisa mencemari tanah dan air, membuat masalah semakin kompleks.
Langkah Penanganan
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berusaha menangani permasalahan ini dengan beberapa strategi, di antaranya:
- Menambah armada pengangkut sampah untuk mempercepat proses pemindahan sampah dari TPS ke lokasi pembuangan yang masih bisa menampung.
- Membuka tempat pembuangan sementara baru agar sampah tidak terus menumpuk di TPS yang sudah penuh.
- Mengatur jadwal pembuangan yang lebih efektif agar sampah tetap bisa diangkut meskipun kapasitas TPA Sarimukti terbatas.
Namun, langkah-langkah ini masih menghadapi berbagai kendala, terutama keterbatasan jumlah armada dan tenaga kerja yang menangani sampah di lapangan.
Solusi Jangka Panjang
Krisis sampah di Bandung Barat menegaskan bahwa pengelolaan sampah memerlukan solusi jangka panjang. Beberapa langkah yang dapat diambil pemerintah dan masyarakat untuk mencegah masalah serupa di masa depan adalah:
- Membangun fasilitas pengolahan sampah baru untuk mengurangi ketergantungan pada TPA Sarimukti.
- Mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya agar lebih mudah diolah dan mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA.
- Mengembangkan teknologi pengolahan sampah modern, seperti pengolahan menjadi energi atau produk lain yang bernilai ekonomis.
Meski pemerintah telah mengambil langkah-langkah darurat, warga berharap permasalahan ini bisa segera diatasi dengan solusi konkret. Jika tidak segera ditangani, tumpukan sampah ini berpotensi menjadi krisis lingkungan yang lebih besar dan berimbas pada kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.