
Sumowarna.id – Menjelang bulan Ramadhan, masyarakat Banyuwangi mulai merasakan lonjakan harga bahan pokok di pasar tradisional. Beberapa komoditas utama seperti beras, gula, minyak goreng, dan cabai mengalami kenaikan signifikan, membuat warga khawatir akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kenaikan Harga yang Signifikan
Pantauan di beberapa pasar tradisional menunjukkan bahwa harga sejumlah bahan pokok terus merangkak naik. Berikut beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga:
- Beras medium: dari Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kilogram.
- Gula pasir: dari Rp15.000 menjadi Rp17.000 per kilogram.
- Minyak goreng kemasan: dari Rp15.500 menjadi Rp18.000 per liter.
- Cabai rawit: dari Rp40.000 menjadi Rp65.000 per kilogram.
Pedagang memperkirakan bahwa harga ini masih bisa naik lebih tinggi jika permintaan terus meningkat dan pasokan tidak mencukupi.
Penyebab Kenaikan Harga
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok sebelum Ramadhan, antara lain:
- Permintaan yang meningkat – Banyak masyarakat mulai membeli bahan makanan dalam jumlah besar untuk persiapan bulan puasa.
- Gangguan distribusi – Cuaca yang kurang mendukung menghambat distribusi barang dari produsen ke pasar.
- Kenaikan biaya produksi dan transportasi – Harga bahan bakar yang naik berdampak pada biaya distribusi dan operasional para pedagang.
- Spekulasi pasar – Beberapa pedagang diduga menahan stok untuk menaikkan harga lebih tinggi saat permintaan melonjak.
Dampak bagi Masyarakat
Lonjakan harga ini memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Para ibu rumah tangga harus lebih selektif dalam berbelanja dan mencari alternatif yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pedagang makanan juga menghadapi dilema karena mereka harus menyesuaikan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan, sementara daya beli masyarakat cenderung menurun. Jika kondisi ini terus berlanjut, konsumsi masyarakat bisa menurun drastis.
Upaya Pemerintah dalam Mengendalikan Harga
Untuk menekan kenaikan harga bahan pokok, pemerintah daerah Banyuwangi telah mengambil beberapa langkah, di antaranya:
- Mengadakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
- Memantau harga pasar guna mencegah praktik penimbunan dan spekulasi harga oleh pedagang.
- Berkoordinasi dengan distributor dan pemasok untuk memastikan pasokan tetap stabil menjelang bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Kenaikan harga bahan pokok di Banyuwangi sebelum Ramadhan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Jika tidak segera diatasi, harga-harga bisa semakin melambung tinggi, menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan pokok. Pemerintah diharapkan bisa lebih cepat dalam menstabilkan harga agar masyarakat dapat menjalani bulan puasa dengan lebih tenang tanpa terbebani masalah ekonomi.