
Sumowarna.id – Gunung Ibu di Halmahera, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncaknya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik ini terjadi pagi tadi dan masih berlanjut. Masyarakat sekitar diminta untuk meningkatkan kewaspadaan karena status gunung ini masih berada di Level III atau Siaga.
Kronologi Letusan
Erupsi Gunung Ibu terjadi setelah adanya peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir. Seismograf mendeteksi adanya gempa tremor yang menandakan pergerakan magma di dalam gunung. Tidak lama setelah itu, letusan terjadi dan menghasilkan kolom abu pekat yang terpantau bergerak ke arah barat daya.
PVMBG mengungkapkan bahwa aktivitas vulkanik di kawah Gunung Ibu masih berlangsung dan berpotensi terjadi letusan susulan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah gunung.
Dampak terhadap Masyarakat
Semburan abu vulkanik ini berdampak pada beberapa desa di sekitar gunung. Beberapa daerah mengalami hujan abu tipis yang berisiko menyebabkan gangguan pernapasan dan pencemaran sumber air. Warga diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan serta menutup sumber air minum agar tidak terkontaminasi abu vulkanik.
Selain itu, sektor transportasi udara juga berpotensi terdampak akibat letusan ini. Maskapai penerbangan yang melintasi wilayah Halmahera diimbau untuk berhati-hati dan menghindari jalur abu vulkanik yang dapat mengganggu mesin pesawat.
Gunung Ibu dan Riwayat Erupsinya
Gunung Ibu merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang terus dipantau oleh para ahli. Dalam beberapa tahun terakhir, gunung ini mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan. Sejak 2023, letusan kecil hingga sedang telah beberapa kali terjadi, menunjukkan bahwa aktivitas vulkaniknya masih berlanjut.
Gunung ini memiliki kawah dengan diameter sekitar satu kilometer dan sering mengalami letusan eksplosif dengan semburan abu serta lontaran material vulkanik. Hal ini membuat masyarakat di sekitar gunung harus selalu waspada terhadap kemungkinan erupsi susulan yang bisa berdampak lebih luas.
Langkah Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Sebagai upaya mitigasi, pemerintah daerah telah menetapkan zona bahaya dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Ibu. Warga diminta untuk tidak memasuki wilayah tersebut guna menghindari risiko terkena dampak erupsi. BPBD juga telah menyiapkan skenario evakuasi jika aktivitas gunung semakin meningkat.
PVMBG terus melakukan pemantauan secara intensif dan akan memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang, namun tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan bersama.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak dari erupsi Gunung Ibu dapat diminimalkan, dan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama.