
sumowarna.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan longsor besar yang memutus akses jalan menuju salah satu desa. Akibatnya, warga desa tersebut mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, serta aktivitas sehari-hari lainnya.
Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir membuat tanah di daerah perbukitan Manggarai menjadi labil. Akibatnya, tanah longsor menimbun jalan utama yang menjadi satu-satunya akses keluar-masuk desa tersebut. Hingga saat ini, belum ada penanganan dari pihak berwenang, sehingga material longsor masih menghalangi jalur transportasi.
Kesulitan Warga dalam Mendapatkan Logistik
Terisolasinya desa ini menyebabkan warga harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh dan berisiko untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Beberapa dari mereka bahkan harus berjalan kaki selama berjam-jam untuk membeli makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lain. Situasi semakin sulit karena akses layanan kesehatan juga terbatas, membuat warga yang sakit sulit mendapatkan penanganan medis yang layak.
Respons Lambat dari Pemerintah Daerah
Warga mengeluhkan lambatnya respons dari pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana ini. Hingga kini, belum ada alat berat yang dikerahkan untuk membersihkan material longsor dari jalan. Warga berharap adanya tindakan cepat untuk membuka kembali akses jalan dan mengirimkan bantuan yang sangat mereka butuhkan.
BMKG Peringatkan Potensi Longsor Susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa curah hujan di wilayah NTT masih cukup tinggi, sehingga potensi longsor susulan bisa terjadi kapan saja. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera mencari tempat yang lebih aman jika terjadi tanda-tanda pergerakan tanah.
Dengan kondisi yang masih sulit, warga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah pusat maupun daerah agar mereka bisa kembali menjalani kehidupan dengan normal.