sumowarna.id – Pergerakan tanah yang terjadi di Cianjur menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga, memaksa 161 rumah untuk direlokasi. Kejadian ini menambah daftar bencana alam yang mengancam wilayah tersebut, memerlukan penanganan cepat agar keselamatan warga terjamin.
Kepala BPBD Cianjur menjelaskan bahwa pergerakan tanah yang terjadi di beberapa titik di Cianjur berisiko besar bagi penduduk. “Kami telah memeriksa lokasi dan memastikan 161 rumah yang berada di daerah rawan harus segera direlokasi untuk mencegah korban jiwa,” ujarnya. Relokasi dilaksanakan dengan bantuan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.
Pergerakan tanah ini terjadi setelah curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan tanah menjadi labil dan mudah bergeser. Kejadian ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang harus menghadapi ancaman bencana lebih besar. “Kami tidak ingin mengambil risiko, sehingga relokasi adalah langkah terbaik untuk keselamatan warga,” kata kepala BPBD.
Proses relokasi dilakukan dengan cepat, mengingat dampak pergerakan tanah yang semakin meluas. Tim gabungan juga menyiapkan fasilitas sementara seperti tenda dan hunian sementara bagi warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Para ahli geologi dan pihak terkait sedang melakukan kajian untuk memperbaiki kondisi tanah agar kejadian serupa tidak terulang.
Seorang warga yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah mengatakan, “Kami sudah merasa khawatir karena tanah di sekitar rumah terus bergerak. Kami merasa lebih aman setelah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.”
Pemerintah daerah Cianjur bekerja sama dengan para ahli untuk menyusun rencana mitigasi bencana. Salah satunya adalah memperbaiki pengelolaan drainase dan melakukan penghijauan di kawasan rawan longsor. “Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi potensi pergerakan tanah dan meningkatkan ketahanan lingkungan,” ungkap seorang ahli geologi.
Pemerintah Cianjur berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih pada upaya penyelamatan dan rekonstruksi wilayah yang terdampak. Bupati Cianjur menegaskan bahwa relokasi warga adalah prioritas utama, dan pemerintah akan memastikan mereka mendapatkan tempat tinggal yang aman.
Dengan langkah-langkah mitigasi yang lebih baik dan pengelolaan lingkungan yang terencana, diharapkan Cianjur dapat lebih siap menghadapi potensi bencana alam di masa depan.