sumowarna.id – Banjir dan longsor yang melanda wilayah Sukabumi pada Desember 2024 menyebabkan satu korban tewas dan 257 orang mengungsi. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras yang mengguyur daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir, memicu longsoran tanah dan meluapnya sungai di sejumlah titik. Pemerintah dan tim SAR segera memberikan bantuan darurat, sementara evakuasi korban terus dilakukan. Kondisi di lokasi bencana sangat memprihatinkan, dengan kerusakan infrastruktur dan tempat tinggal yang parah.
Banjir dan longsor ini menyebabkan sebagian besar wilayah yang terendam kehilangan akses transportasi. Banyak rumah rusak dan fasilitas umum seperti jembatan serta jalan utama terputus, mengisolasi beberapa kawasan. Pihak berwenang terus bekerja keras untuk memastikan distribusi bantuan dan pemulihan akses transportasi segera dilakukan.
Kejadian Bencana yang Menghancurkan
Banjir dan longsor di Sukabumi dimulai pada Senin malam, 2 Desember 2024, setelah hujan lebat yang berlangsung beberapa hari berturut-turut. Luapan sungai dan tanah yang tergerus longsor menyebabkan banyak rumah rusak dan menimbulkan korban jiwa. Seorang warga ditemukan tewas akibat tertimpa longsoran tanah, sementara beberapa lainnya terluka. Pihak kepolisian, TNI, dan tim SAR segera dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan pencarian korban hilang.
Satu korban tewas yang tercatat dalam kejadian ini merupakan seorang pria yang tertimpa reruntuhan tanah di rumahnya. Tim penyelamat terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dan mengutamakan keselamatan para pengungsi yang telah tersebar di berbagai lokasi.
Bantuan untuk Pengungsi dan Upaya Pemulihan
Sebanyak 257 orang mengungsi ke tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah daerah dan organisasi kemanusiaan. Mereka membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. Pusat kesehatan darurat juga didirikan di tempat pengungsian untuk memantau kesehatan pengungsi, yang mayoritas terdiri dari anak-anak dan wanita.
Pihak berwenang terus berupaya memberikan bantuan yang diperlukan, meskipun cuaca buruk dan kondisi infrastruktur yang rusak menghambat distribusi bantuan. Pemerintah daerah juga mengimbau agar pengungsi tetap menjaga kondisi kesehatan dan bekerjasama dengan petugas medis di lokasi pengungsian.
“Kami berharap agar bantuan dapat datang lebih cepat. Banyak keluarga yang membutuhkan pertolongan, terutama yang kehilangan tempat tinggal mereka,” ujar seorang pengungsi yang ditemui di salah satu lokasi.
Koordinasi Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana
Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani dampak bencana. Mereka terus melakukan upaya pemulihan, baik dalam hal penyediaan bantuan kepada pengungsi maupun perbaikan infrastruktur yang rusak. Tim SAR dan relawan juga terus melakukan evakuasi di daerah yang sulit dijangkau.
“Kami bekerja keras untuk memastikan bantuan sampai ke pengungsi dan memastikan infrastruktur yang rusak dapat segera diperbaiki agar akses ke daerah-daerah terdampak kembali terbuka,” ujar Kepala BPBD Sukabumi.
Dampak Terhadap Infrastruktur dan Lingkungan
Banjir dan longsor ini juga berdampak besar terhadap infrastruktur di Sukabumi, dengan banyaknya jalan utama yang terputus dan jembatan yang rusak. Pemerintah daerah segera melakukan upaya perbaikan agar jalur transportasi dapat kembali dibuka, meskipun hal ini memerlukan waktu karena kondisi cuaca yang buruk.
Pihak berwenang juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan dan mengikuti informasi terkini tentang kondisi cuaca. Tim pemulihan terus berupaya melakukan perbaikan secepat mungkin, namun kesulitan akses dan cuaca yang tidak menentu memperlambat proses tersebut.
Harapan Masyarakat dan Pemulihan Pasca Bencana
Masyarakat Sukabumi sangat berharap agar proses pemulihan berlangsung cepat. Warga yang terdampak bencana mengungkapkan rasa terisolasi karena banyak jalan yang terputus dan pasokan bantuan yang lambat datang. Mereka berharap agar bantuan lebih banyak dikirimkan, dan pemulihan bisa dilakukan lebih cepat agar mereka bisa kembali ke kehidupan normal.
“Semua warga bergotong-royong membantu, tetapi kami masih sangat membutuhkan bantuan dari luar,” kata salah satu warga yang tinggal di daerah terdampak.
Kesimpulan
Banjir dan longsor di Sukabumi telah mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan besar. Pihak pemerintah dan masyarakat berkolaborasi untuk memberikan bantuan kepada pengungsi dan memulihkan kondisi daerah terdampak. Di tengah kesulitan, harapan untuk pemulihan yang cepat dan bantuan yang terus mengalir menjadi kunci untuk menghadapi dampak bencana ini.