sumowarna.id – Insiden kandasnya KMP Jagantara di Pulau Kandang Lunik, Bakauheni, kembali menyoroti risiko besar yang dihadapi pelayaran di tengah cuaca buruk. Kapal ini dilaporkan menghadapi gelombang tinggi dan angin kencang saat dalam perjalanan regulernya.
Detil Kejadian
Peristiwa ini terjadi ketika kapal melintasi perairan Selat Sunda yang sedang dilanda cuaca ekstrem. Ombak tinggi membuat kapal sulit bermanuver hingga akhirnya kandas di wilayah Pulau Kandang Lunik. Kapal yang membawa puluhan penumpang dan kendaraan ini memicu kekhawatiran besar, meski tidak ada laporan korban jiwa.
Evakuasi Penumpang
Tim SAR bersama otoritas pelabuhan bergerak cepat untuk menyelamatkan para penumpang. Semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara kendaraan yang ada di kapal sedang diupayakan penyelamatan lebih lanjut. Proses evakuasi ini berlangsung lancar meski dihadang cuaca yang masih kurang bersahabat.
Faktor Utama Insiden
Menurut laporan BMKG, cuaca buruk di Selat Sunda telah diprediksi sebelumnya. Namun, tantangan dalam merencanakan keberangkatan kapal di tengah kondisi seperti ini tetap tinggi. Angin kencang dan ombak tinggi menjadi penyebab utama kandasnya KMP Jagantara.
Pernyataan dari Operator Kapal
Operator kapal menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan berjanji akan meningkatkan keselamatan operasional. Mereka juga mengakui pentingnya berkoordinasi lebih baik dengan BMKG untuk memastikan kapal hanya beroperasi dalam kondisi aman.
Pentingnya Antisipasi Cuaca Buruk
Insiden ini menegaskan bahwa transportasi laut membutuhkan langkah-langkah preventif yang lebih baik. Peringatan dini dari BMKG harus menjadi acuan utama bagi operator kapal, sementara peningkatan fasilitas keselamatan di kapal juga sangat diperlukan.
Imbauan untuk Masyarakat
Penumpang yang akan melakukan perjalanan laut diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca sebelum berangkat. Memilih jadwal perjalanan yang aman dan mematuhi arahan dari awak kapal adalah langkah penting untuk keselamatan.
Penutup
Kandasnya KMP Jagantara akibat cuaca ekstrem ini memberikan pelajaran penting tentang perlunya kerja sama antara operator kapal, otoritas pelabuhan, dan penumpang. Dengan evaluasi menyeluruh, diharapkan insiden serupa dapat dicegah di masa depan, sehingga perjalanan laut menjadi lebih
