Konsultasi ke Psikolog atau Psikiater, Mana yang Ditanggung BPJS Kesehatan?

sumowarna.id – Kesehatan mental kini semakin mendapatkan perhatian lebih dalam sistem kesehatan Indonesia. Salah satu hal yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, apakah layanan konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan? Untuk menjawab hal ini, mari kita bahas perbedaan antara psikolog dan psikiater serta layanan mana yang dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Psikolog vs Psikiater: Perbedaan Utama

Sebelum membahas lebih dalam, penting untuk mengetahui perbedaan antara psikolog dan psikiater. Psikolog adalah seorang profesional di bidang psikologi yang membantu pasien mengatasi masalah emosional, mental, dan psikologis melalui terapi berbicara, konseling, atau pendekatan psikoterapi lainnya. Psikolog tidak bisa memberikan resep obat-obatan karena mereka bukan dokter medis. Mereka lebih fokus pada intervensi psikologis untuk mengatasi stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.

Sementara itu, psikiater adalah seorang dokter medis yang mengkhususkan diri dalam diagnosis, pengobatan, dan pencegahan gangguan jiwa. Sebagai dokter, psikiater memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan dan memberikan pengobatan medis lainnya. Psikiater menangani gangguan mental yang lebih kompleks dan berat, seperti gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan kecemasan ekstrem, yang sering kali membutuhkan pengobatan berbasis obat.

Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan memberikan jaminan bagi masyarakat dalam berbagai aspek perawatan kesehatan, termasuk kesehatan mental. Namun, terdapat perbedaan dalam cakupan layanan yang ditanggung terkait dengan psikolog dan psikiater.

  1. Layanan Psikiater
    Layanan konsultasi dengan psikiater adalah salah satu jenis layanan yang dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. BPJS menanggung biaya konsultasi dengan psikiater yang bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS. Pasien yang memerlukan pengobatan medis untuk gangguan jiwa, seperti depresi berat, gangguan kecemasan, atau skizofrenia, dapat memperoleh perawatan dari psikiater yang ditanggung BPJS.
  2. Layanan Psikolog
    Layanan psikolog, di sisi lain, tidak sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. BPJS hanya akan menanggung biaya konsultasi psikolog jika dilakukan dalam fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS, seperti rumah sakit. Biasanya, layanan psikolog ini diberikan setelah rujukan dari psikiater atau dokter spesialis, karena perawatan psikologis lebih sering dilihat sebagai tambahan dari perawatan medis yang diberikan oleh psikiater. Jika pasien ingin mengakses layanan psikolog di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS, maka biaya ini harus ditanggung secara pribadi.

Proses Mendapatkan Layanan Kesehatan Jiwa melalui BPJS

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa dengan BPJS Kesehatan, Anda harus mendapatkan rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis yang bekerja sama dengan BPJS. Setelah mendapatkan rujukan, pasien dapat melanjutkan ke psikiater yang akan memberikan perawatan lebih lanjut, baik dalam bentuk terapi medis maupun pengobatan dengan obat-obatan. Jika psikiater merasa perlu, mereka dapat merujuk pasien ke psikolog untuk terapi tambahan. Namun, jika layanan psikolog dilakukan di luar fasilitas kesehatan yang terdaftar dengan BPJS, pasien akan dikenakan biaya mandiri.

Kesimpulan

Secara umum, BPJS Kesehatan lebih banyak menanggung layanan yang diberikan oleh psikiater, terutama yang berkaitan dengan pengobatan medis dan terapi berbasis obat. Untuk layanan psikolog, BPJS Kesehatan hanya menanggung biaya jika dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS, dan biasanya dalam konteks terapi lanjutan setelah perawatan oleh psikiater. Oleh karena itu, pastikan Anda mengetahui ketentuan dan prosedur BPJS Kesehatan sebelum mengakses layanan konsultasi psikolog atau psikiater agar mendapatkan manfaat maksimal dari layanan kesehatan ini.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *