sumowarna.id – Carlo Ancelotti sering dianggap sebagai pelatih dengan pendekatan yang lebih mengutamakan manajemen pemain daripada filosofi taktik yang mendalam. Meskipun prestasinya tak terbantahkan, anggapan bahwa ia bukanlah pelatih yang ahli dalam hal taktik masih berkembang. Apa yang membuat pandangan ini muncul?
Rekam Jejak Karier Ancelotti yang Sukses
Carlo Ancelotti sudah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih terbaik dunia. Ia memenangkan berbagai gelar bergengsi di berbagai liga Eropa, termasuk empat trofi Liga Champions. Hal ini membuktikan bahwa dia tidak hanya beruntung, tetapi memiliki kualitas yang diakui oleh banyak orang.
Namun, meskipun banyak gelar yang telah diraih, Ancelotti tidak dikenal dengan pendekatan taktik yang ekstrem atau sangat inovatif seperti pelatih-pelatih lain seperti Pep Guardiola atau Jurgen Klopp. Pendekatannya yang pragmatis justru sering kali disalahartikan sebagai kurangnya kedalaman taktik.
Gaya Kepelatihan yang Fleksibel
Ancelotti dikenal dengan pendekatannya yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap situasi. Ia sering kali tidak terpaku pada satu formasi atau filosofi permainan yang tetap, melainkan menyesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan pemain yang dimiliki. Misalnya, saat melatih AC Milan, ia sering menggunakan formasi 4-3-2-1, sementara di Real Madrid, ia lebih mengandalkan serangan cepat dan transisi yang dinamis.
Kebijakan ini memungkinkan Ancelotti untuk mendapatkan hasil terbaik dari pemain bintangnya, namun hal ini juga menjadi bahan kritik karena dianggap tidak memberikan identitas permainan yang jelas.
Kritikan yang Sering Dihadapi Ancelotti
- Keterbatasan Taktik yang Terlihat Jelas: Banyak yang menilai bahwa Ancelotti tidak membawa revolusi dalam taktik permainan sepak bola.
- Kebergantungan pada Pemain Bintang: Banyak yang menganggap kesuksesannya lebih karena memiliki pemain-pemain kelas dunia, bukan karena strategi yang cerdas.
- Kurang Persiapan untuk Laga Besar: Dalam beberapa pertandingan besar, ada anggapan bahwa persiapannya tidak cukup mendalam, sehingga timnya kadang kesulitan.
Namun, pendekatan Ancelotti yang humanis dan kemampuannya dalam menjaga hubungan baik dengan pemain sering dianggap sebagai salah satu keunggulannya.
Kemenangan Terbesar yang Menunjukkan Kemampuan Ancelotti
Salah satu bukti tak terbantahkan dari kecerdasan taktik Ancelotti adalah kemenangan Real Madrid di Liga Champions 2021/2022. Timnya berhasil menyingkirkan PSG, Chelsea, dan Manchester City melalui comeback dramatis.
Strategi adaptif yang mengutamakan pembacaan situasi pertandingan serta pengaturan ritme permainan menjadi kunci dalam kesuksesan tersebut.
Kesimpulan
Sumowarna.id melihat bahwa anggapan bahwa Ancelotti tidak jago taktik adalah pandangan yang kurang tepat. Meski ia tidak mengusung filosofi taktik yang mendalam dan revolusioner, kemampuannya dalam membaca pertandingan, beradaptasi dengan pemain, serta memotivasi tim untuk tampil maksimal tidak bisa dipandang sebelah mata.
Rekam jejaknya sebagai pelatih terbaik dengan koleksi trofi yang mengesankan membuktikan bahwa Ancelotti tetap berada di puncak permainan sepak bola dunia, meski dengan pendekatan yang mungkin tidak selalu dikenali sebagai yang paling canggih secara taktik.